Dikenal sebagai salah satu pemain bertahan yang terbaik dari Brazil yang berperan membantu negaranya merebut 2 gelar Piala Dunia, Djalma Santos menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 84 akibat pneumonia (radang paru-paru).
Jose Marin dari Brazilian Football Confederation mengungkapkan rasa belasungkawanya yang mendalam atas meninggalnya pemain yang sangat berjasa itu. Ia mengatakan bahwa perginya Santos akan menjadi hembusan besar dalam dunia sepakbola Brazil karena telah kehilangan salah satu ikon terbaiknya.
Marin juga menambahkan bahwa Santos tidak hanya dikenang atas permainannya yang kreatif di lapangan, namun juga perlu dikenang atas disiplin dan loyalitasnya.
Santos memulai aksinya dalam dunia sepakbola pada 1948 ketika ia bermain sebagai salah satu pemain bertahan Portuguesa FC. Puncak karirnya adalah ketika ia berada dalam tim Brazil saat mereka memenangkan trofi Piala Dunia pertamanya pada tahun 1958, bersama dengan Pele dan Garrincha.
Pada turnamen tahun 1958 tersebut, Santos hanya dimainkan pada babak final. Meskipun penampilannya hanya sebentar, namun kontribusinya tak dapat terelakkan nilainya.
Kemudian untuk kedua kalinya, ia berhasil masuk dalam tim All Star. Empat tahun sebelum Brazil memenangkan piala paling bergengsi tersebut, Santos sudah terpilih sebagai salah satu pemain yang diikutsertakan dalam tim. Dan pada 1962, ia kembali diikutsertakan dalam tim untuk Piala Dunia. Keikutsertaannya dalam Piala Dunia sebanyak 3 kali ini membuat ia dan seorang legenda sepakbola lain, Franz Beckenbauer mencatatkan rekor sebagai pemain yang pernah masuk ke dalam tim FIFA All Star dalam 3 kali turnamen.
Secara keseluruhan, Santos mencatatkan 98 caps dan mencetak 3 gol. Ia juga masuk ke dalam daftar Pele sebagai pemain sepakbola terbaik pada tahun 2004.
No comments:
Post a Comment